Pantai Ujung Genteng

Selalu saja setelah selesai dengan semua kegiatan ‘tutup buku’ ataupun ‘rapat’ ini itu untuk menutup tahun, selanjutnya kita disibukkan dengan acara liburan keluarga dan biasanya didahului dengan memilih serta mencari-cari tempat liburan yang sesuai dengan kondisi kocek serta harus pula sesuai dengan kesenangan dari seluruh keluarga yang akan turut liburan. Artinya jangan memilih tempat liburan yang hanya mengikuti selera diri sendiri saja….

Setelah memilih beberapa tempat dan lokasi yang menurut saya sesuai dengan keinginan seluruh anggota keluarga, akhirnya pilihan saya tentukan untuk berlibur ke Pantai Ujung Genteng. Lokasinya boleh dibilang tidak dekat tetapi juga terlalu jauh dari Jakarta. Bisa ditempuh dengan berkendaraan selama lebih kurang 8 jam perjalanan dengan jarak tempuh 213 km. Kondisi jalan selama perjalanan tidaklah mulus, mungkin sekitar 30% kondisi jalan sedikit bergelombang dan berlubang, baik yang melewati jalur Sukabumi maupun yang memotong melalui jalur Cibadak via Pelabuhan Ratu. Pada dua jalur tersebut kondisi jalan selain jalan yang sempit disertai pula dengan banyaknya belokan yang diikuti dengan naik turun, jadi kurang leluasa untuk memacu kendaraan ataupun mendahului kendaraan yang ada di depan, untuk keamanan dan kenyaman berkendara lebih baik melewati jalur-jalur tersebut pada pagi atau siang hari.

Tujuan utama liburan kali ini adalah daerah dengan pemadangan laut Pantai Selatan Jawa, karena perjalanan yang lumayan panjang, jadi lebih baik harus menginap minimal 1-2 malam. Setelah browsing internet akhirnya saya dan rombongan mendapat tempat penginapan yang lumayan ‘recommended’ di sebuah resort bernama Amanda Ratu, view dari resort tersebut sangat bagus… cocok untuk tempat liburan bersama keluarga. Untuk mendapatkan tempat lain di Ujung Genteng kita bisa browsing saja di internet, tarif penginapan disana berkisar antara Rp.250.000 hingga Rp. 1.000.000 http://www.geocities.com/ujunggenteng/Front.htm, sudah tentu masing-masing memiliki fasilitas dan disertai pemandangan yang berbeda-beda.

Ujung Genteng juga menawarkan beberapa tempat wisata yang bagus untuk dikunjungi seperti: Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan, Air Terjun Cikaso, Air Terjun Cigangsa serta Pantai Mina Jaya atau tempat lainnya yang belum sempat saya muat dalam tulisan ini. Namun dari semua tempat yang ada sepertinya Pemda setempat kurang memberikan fasilitas pendukung yang memadai seperti pasokan listrik dan jalan serta kurangnya informasi yang lengkap mengenai obyek wisata yang ada disana.

Bagi yang hobi berkuliner, bisa mencoba beberapa tempat yang ada di sekitar Ujung Genteng seperti RM. Saung Loa atau seafood di Pantai Mina Jaya, harga cukup terjangkau dan boleh dibilang sangat murah bila dibandingkan dengan harga seafood di Jakarta atau bahkan di Anyer.

foto-foto lainnya tentang Ujung Genteng ada di http://lockerz.com/z/18778214/collections/223441

Selamat menikmati…….

Oktober 2011, Pertumbuhan Penjualan Semen Capai 16.9%

Tabel Penjualan Semen Domestik per Wilayah tahun 2010-2011

Meskipun berbagai kendala dari sisi distribusi masih terus membayangi kelancaran penjulan semen di dalam negeri, namun penjualan semen tetap menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan sebesar 16.9% untuk periode Januari – Oktober 2011 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 dengan volume sebesar 38,9 juta ton. Sementara pada bulan Oktober penjualan semen mencapai 4,6 juta ton dengan tingkat pertumbuhan sebesar 21.5% apabila dibandingkan dengan bulan September 2011, hal ini merupakan rekor tersendiri selama 5 tahun terakhir penjualan semen di Indonesia.

Secara umum peningkatan penjualan semen tersebut dipicu oleh tingginya permintaan pasar untuk pembangunan sektor properti dan perumahan-perumahan yang dilakukan kontraktor swasta, sementara untuk pembangunan infrastruktur beberapa proyek besar boleh dibilang baru dimulai beberapa bulan belakangan ini.

Di wilayah Sumatera pembangunan beberapa fasilitas olah raga sebagai pendukung kegiatan Sea Games di Palembang, PON di Riau menjadikan pemicu tingginya penjualan semen di wilayah tersebut. Selain beberapa proyek lainnya seperti pembangunan bandara di Kualanamu juga masih terus berjalan meskipun agak perlahan.

Sedangkan di Jawa terutama DKI, Jabar dan Banten, pembangunan berbagai jenis properti seperti perumahan, apartemen, dan mal terus menunjukkan peningkatan sehingga permintaan akan semen pun terus melambung tinggi dengan pertumbuhan sampai dengan Oktober pada masing-masing daerah tersebut adalah sebesar 25.5%, 37.4% dan 22.6%. Pada bulan Oktober penjualan semen di Jawa mencapai 2,6 juta ton dan hingga sepuluh bulan terakhir pertumbuhannya sudah mencapai 20.1% bila dibandingkan dengan tahun 2010. Beberapa catatan penting yang sering menjadi masalah dalam pendistribusian semen di wilayah ini adalah adanya pembatasan angkutan semen terutama untuk truk pengangkut yang melewati jalan tol dalam kota di Jakarta dan juga tingginya antrian bongkar muat di beberapa pelabuhan di Jawa seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak.

Diluar Jawa dan Sumatera, pertumbuhan penjualan semen juga masih terasa cukup tinggi seperti di Kalimantan 15.6%, Sulawesi 15.3% serta Bali-Nustra 13.7%. Sementara diujung timur Indonesia yaitu di Maluku dan Papua penjualan semen menunjukkan penuruhan sebesar 27.4% yang antara lain disebabkan sulitnya untuk mendapatkan kapal pengangkut semen ke wilayah tersebut.

sumber: Kemenperin dan ASI